"Blog ini berisi info-info yang bisa menambah pengetahuan dan wawasan kamu. Selamat mencari dan bertukar ilmu.Berbagai macam kategori artikel maupun essay dalam blog ini bisa membantu anda untuk menemukan dan mengatasi permasalahan anda." C2
Blogumulus by Roy Tanck and Amanda FazaniDistributed by CahayaBiru.com

PERCOBAAN PADA BACTERIOPHAGE

Jumat, 29 Januari 2010

PERCOBAAN PADA BACTERIOPHAGE

Penemuan Avery dan kawan-kawan memperoleh dukungan yang kuat dari hasil penelitian infeksi bakteri Escherichia coli oleh T2 bacteriophage. T2 bacteriophage adalah partikel virus yang terdiri dari inti DNA diselaputi protein dan bersifat patogenik pada bakteri. Herriot (1951) mengusulkan bahwa virus T2 menyuntik ujung mulutnya ke dalam bakteri tanpa tubuhnya ikut masuk ke dalam sel bakteri dan memuntahkan isi perutnya yang penuh dengan substansi penyebab transformasi, yaitu DNA ke dalam bakteri.

Ide bahwa DNA-lah yang bertanggungjawab dalam infeksi virus T2 pada E. coli kemudian mengalami penguatan oleh Alfred Hershey dan Martha Chase pada tahun 1952 melalui pecobaan berikut. DNA phage ditandai dengan radioisotop 32P dan Protein phage ditandai dengan isotop 35S. Kedua penanda ini sangat spesifik karena DNA tidak mengandung sulfur dan sebaliknya protein pembungkus partikel virus tidak mengandung senyawa fosfor. Sampel E. coli diinfeksi dengan partikel virus tertanda lalu diinkubasikan sekitar 10 - 15 menit. Dalam waktu ini, partikel virus telah menempel di permukaan bakteri. Suspensi dipusingkan beberapa menit pada 10.000 rpm (rpm = rotation per minute) dengan Blender Waring. Akibatnya, sel yang terinfeksi virus mengalami adukan yang luar biasa dan memperburuk keterhubungan antara bakteri dari virus. Suspensinya kemudian dipusingkan dengan kecepatan yang cukup membuat bakteri E. coli terendap kebagian bawah tabung pemusing (centrifuge tube). Jadi endapannya mengandung bakteri yang terinfeksi sedangkan supernatannya mengandung partikel-partikel kecil. Fraksi-fraksi ini kemudian dianalisis untuk menentukan lokasi DNA phage dan selaput protein.

Hasilnya sebagai berikut: (1) Sebagian besar DNA phage ditemukan dalam bakteri, (2) Sebagian besar protein phage ditemukan dalam supernatan, (3) Perlakukan blender hampir tidak memiliki pengaruh pada kompetensi bakteri terinfeksi untuk menghasilkan partikel-partikel virus turunan. Penelitian ini mendukung penelitian Avery dan kawan-kawan, walaupun mereka melakukannya pada sistem yang berbeda.

PERCOBAAN PADA BACTERIOPHAGE

Jumat, 29 Januari 2010

PERCOBAAN PADA BACTERIOPHAGE

Penemuan Avery dan kawan-kawan memperoleh dukungan yang kuat dari hasil penelitian infeksi bakteri Escherichia coli oleh T2 bacteriophage. T2 bacteriophage adalah partikel virus yang terdiri dari inti DNA diselaputi protein dan bersifat patogenik pada bakteri. Herriot (1951) mengusulkan bahwa virus T2 menyuntik ujung mulutnya ke dalam bakteri tanpa tubuhnya ikut masuk ke dalam sel bakteri dan memuntahkan isi perutnya yang penuh dengan substansi penyebab transformasi, yaitu DNA ke dalam bakteri.

Ide bahwa DNA-lah yang bertanggungjawab dalam infeksi virus T2 pada E. coli kemudian mengalami penguatan oleh Alfred Hershey dan Martha Chase pada tahun 1952 melalui pecobaan berikut. DNA phage ditandai dengan radioisotop 32P dan Protein phage ditandai dengan isotop 35S. Kedua penanda ini sangat spesifik karena DNA tidak mengandung sulfur dan sebaliknya protein pembungkus partikel virus tidak mengandung senyawa fosfor. Sampel E. coli diinfeksi dengan partikel virus tertanda lalu diinkubasikan sekitar 10 - 15 menit. Dalam waktu ini, partikel virus telah menempel di permukaan bakteri. Suspensi dipusingkan beberapa menit pada 10.000 rpm (rpm = rotation per minute) dengan Blender Waring. Akibatnya, sel yang terinfeksi virus mengalami adukan yang luar biasa dan memperburuk keterhubungan antara bakteri dari virus. Suspensinya kemudian dipusingkan dengan kecepatan yang cukup membuat bakteri E. coli terendap kebagian bawah tabung pemusing (centrifuge tube). Jadi endapannya mengandung bakteri yang terinfeksi sedangkan supernatannya mengandung partikel-partikel kecil. Fraksi-fraksi ini kemudian dianalisis untuk menentukan lokasi DNA phage dan selaput protein.

Hasilnya sebagai berikut: (1) Sebagian besar DNA phage ditemukan dalam bakteri, (2) Sebagian besar protein phage ditemukan dalam supernatan, (3) Perlakukan blender hampir tidak memiliki pengaruh pada kompetensi bakteri terinfeksi untuk menghasilkan partikel-partikel virus turunan. Penelitian ini mendukung penelitian Avery dan kawan-kawan, walaupun mereka melakukannya pada sistem yang berbeda.

0 Comments:

 
FaceBlog © Copyright 2009 ______| KamusInfo | Mencari dan Berbagi Ilmu |______ | Blogger XML Coded And Designed by Edo Pranata