Jumat, 29 Januari 2010
VISUALISASI DNA
By Mustahib AR, S.Pd.Si
Sebelum membahas mengenai seluk beluk DNA sebagai molekul pembawa informasi biologi, ada baiknya kita mengenal tampakan visual molekul DNA yang biasanya dipakai untuk mengenalnya di laboratorium.
Bayangkan seandainya DNA berada dalam jumlah yang besar (katakanlah 1-2 mg dalam 1 ml air), ia akan nampak putih berkaca dan pekat. DNA sebanyak itu biasanya diisolasi dari sekitar 2 - 5 g bahan hidup setelah dipekatkan dengan cara mengambangkannya pada lapisan tertentu dalam tabung pemusing-ultra (ultracentrifuge) menurut masa spesifiknya. DNA dapat divisualisasi karena Ethidium bromida (EtBr) dapat terperangkap (intercalated) di antara pasangan-pasangan basa DNA, yang kalau disinari dengan radiasi ultraungu akan memendarkan cahaya. Hal ini dapat dikerjakan dalam proses pengambangan dengan dalam pemusing ultra atau melalui elektroforesis DNA dengan gel agarosa. Cara tradisional lain yang biasanya dipakai untuk mengenal DNA adalah dengan pembuatan foto autoradiograf dari DNA yang di tandai dengan radioisotop 32P. Namun demikian, berbagai cara yang lebih menarik, seperti penggunaan zat kimia berpendar, atau dihubungkan dengan deteksi antibodi – antigen telah dikembangkan.
By Mustahib AR, S.Pd.Si
Sebelum membahas mengenai seluk beluk DNA sebagai molekul pembawa informasi biologi, ada baiknya kita mengenal tampakan visual molekul DNA yang biasanya dipakai untuk mengenalnya di laboratorium.
Bayangkan seandainya DNA berada dalam jumlah yang besar (katakanlah 1-2 mg dalam 1 ml air), ia akan nampak putih berkaca dan pekat. DNA sebanyak itu biasanya diisolasi dari sekitar 2 - 5 g bahan hidup setelah dipekatkan dengan cara mengambangkannya pada lapisan tertentu dalam tabung pemusing-ultra (ultracentrifuge) menurut masa spesifiknya. DNA dapat divisualisasi karena Ethidium bromida (EtBr) dapat terperangkap (intercalated) di antara pasangan-pasangan basa DNA, yang kalau disinari dengan radiasi ultraungu akan memendarkan cahaya. Hal ini dapat dikerjakan dalam proses pengambangan dengan dalam pemusing ultra atau melalui elektroforesis DNA dengan gel agarosa. Cara tradisional lain yang biasanya dipakai untuk mengenal DNA adalah dengan pembuatan foto autoradiograf dari DNA yang di tandai dengan radioisotop 32P. Namun demikian, berbagai cara yang lebih menarik, seperti penggunaan zat kimia berpendar, atau dihubungkan dengan deteksi antibodi – antigen telah dikembangkan.
0 Comments:
Post a Comment